Thursday, February 19, 2015
Dua Komen Imlek
HARI itu saya menulis satu twit iseng: "katanya negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, tp saat lihat tv, lebih rame perayaan Tahun Baru Imlek drpd Tahun Baru Islam #tv&realitas". Ada dua komentar yang masuk. Pertama: "Imlek jelas lebih mendunia". Kedua: "Indonesia tak selebar layar tv Bro". Saya tidak berselera membalas dua mention itu. Rasanya seperti memperdebatkan isi berita dengan orang yang tidak pernah jadi jurnalis. Pertama, imlek memang mendunia, tapi televisi Indonesia kan untuk orang Indonesia. Berapa persen populasinya yang merayakan itu? Imlek di tv lebih merupakan afirmasi atas minoritas (yang mengaburkan identitas mayoritas). Sahutan kedua yang menyebut Indonesia tidak selebar layar tv juga sangat menyederhanakan masalah. Sebagai media dominan, tv itu punya kuasa untuk membentuk realitas di kepala kebanyakan orang. Sekali lagi "membentuk", bukan "menyajikan". Identitas kita sebagai bangsa ditegaskan oleh apa yang dikonstruksi media dalam tampilan pesannya. Bagaimana, Anda percaya dengan bualan saya ini?! @aswan
Labels:
media
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment