Monday, August 7, 2017

I'm Feeling Lucky


PAGI ini ada kejutan kecil. Saat terkoneksi dengan internet, aplikasi musik Spotify di laptop saya menampilkan "Discover Weekly", sebuah chart komposisi musik yang (katanya) khusus buat saya. Yakin?! Iya, yakinlah, lha nama saya disebut: Made for Aswan. Hehehe... Maaf kalau rasa dikejutkan ini terdengar norak. Mungkin karena saya merasa musik itu personal. Sangat personal. Jadi cepat melting begitu tahu ada yang bela-belain buat playlist untuk saya, apalagi mengklaim kalau itu spesial. Dan terdengar meyakinkan saat saxophonist Kim Waters membuka playlist dengan bawakan komposisi Love's Theme. Di satu sisi senang sih bisa nikmati gaya soul jazz, di sisi lain saya juga punya ketakutan tersendiri karena merasa dimata-matai oleh internet. Eh bukan saya saja ding, kita semua sedang dimata-matai oleh internet. Maaf yaa, pake ngajak. Tapi benar kok. Ceritanya begini:

Di masa ketika media tradisional seperti suratkabar, radio, televisi, dan film masih begitu berkuasa, konsumen seperti kita yang hanya dapat memilih apa yang ingin kita cicipi dari daftar menu informasi dan hiburan yang media tawarkan. Mungkin ada yang rasanya kurang pas, tapi dinikmati saja. Toh tidak ada pilihan lain. Membaca koran jadi ritual sambil minum teh atau kopi di pagi hari, menonton tv dan mendengarkan radio juga seperti itu. Jika ingin yang lain, yaa kita pindah dari satu kanal ke kanal lain, dari satu koran atau majalah ke koran atau majalan yang lain. Berputar di situ-situ saja. Untuk bisa meramu apa yang (mungkin) kita suka, sejumlah survey mereka lakukan. Atau sebut saja televisi dengan metode rating-nya. Yang terjadi kemudian adalah lahirlah program-program yang punya kemiripan. Apa yang ratingnya tinggi, ikut ditiru oleh stasiun televisi lain seperti latah yang menular. Kita makin tidak punya pilihan.

Internet bekerja dengan cerdas. Caranya?! Yaa.. dari melacak apa-apa saja yang kita lakukan di internet. Artikel yang biasa kita baca, gambar yang sering kita cari, video yang kerap kita tonton, musik yang rajin kita dengarkan, tidak terkecuali topik-topik yang selalu kita tuliskan dalam komentar di mesin pencari atau media sosial yang kita punya. Eh satu lagi, internet juga tahu kita berteman dengan siapa. Selera teman kita, sangat mungkin menjadi selera kita juga, bukan?! Internet tahu kita berada di mana. Tempat-tempat yang kita kunjungi menggambarkan aktifitas juga mobilitas kita. Internet mengumpulkan dan menyimpan semua data tentang kita tanpa kita sadari. Jumlahnya mungkin lebih banyak dari yang diketahui orang tua yang melahirkan dan membesarkan kita.

Dari data itu semua, internet merekomendasikan segala hal yang sangat mungkin cocok dengan selera kita. Contoh sederhana: YouTube. Simak baik-baik, video yang disarankan untuk ditonton adalah yang setema dengan apa yang pernah kita tonton sebelumnya. Di mesin pencari seperti Google, cukup dengan mengetik sepenggal kata, Google akan melanjutkan dengan kata, frase hingga kalimat yang mungkin kita maksud. Internet adalah mesin algoritma yang dapat membaca pikiran kita. Kembali ke cerita awal tadi tentang Spotify, semua komposisi lagu yang ada dalam playlist ini tidak satupun yang dengan sengaja pernah saya cari. Lihatlah, bagaimana mereka bisa dengan jitu mengkonstruksi selera saya?

Pertarungan argumentasinya terletak pada keinginan (internet) untuk melayani dengan tingkat kepuasan yang tak terduga, melawan hak pribadi (privacy) pengguna internet yang setiap detik dilanggar tanpa izin. Hal yang paling aman untuk terbebas dari perasaan dimata-matai adalah melepas semua gawai yang kita punya. Telepon pintar yang ada di saku atau tas kita adalah alat spionase. Semua pihak yang punya kuasa atas internet dapat menjadikannya sebagai agen. Jadi apa sekarang kita benar-benar sudah harus khawatir? Maaf, saya belum bisa menjawab. Masih ada Mayer Hawthorne dengan Breakfast in Bad, melodi gitar dan piano Bumpin' On The Wes Side dari Blake Aaron, serta Marter yang baru saja pamit dari membawakan komposisi Wonderful Day. Ingin rasanya menirukan tagline Google: I'm Feeling Lucky. Hmmm.... Meski saya sendiri tidak begitu yakin juga sih?! Hehehe... @aswan

No comments:

Post a Comment