Wednesday, January 13, 2016

1975: Tahun Teror

JUDUL ini tanpa sengaja saya temukan di rubrik Tempo Doeloe majalah Tempo. Penasaran, saya pun melakukan penelusuran. Singkatnya, di tahun 1975 ada bom yang meledak di Washington D.C., Paris, London (dua kali dalam tahun itu), dan New York. Peristiwa itu berentetan dari Januari sampai Desember. Aksi teror berupa pendudukan gedung dan penyanderaan juga terjadi di Jerman dan Malaysia. Raja Faisal dari Arab Saudi dibunuh oleh keponakannya pada bulan Maret. Sementara Presiden Banglades Sheikh Mujibur Rahman juga terbunuh dalam kudeta Agustus.

Anehnya, mengapa tahun itu diberi label dengan sesuatu yang negatif? Bukannya banyak hal yang baik-baik yang juga terjadi di tahun tersebut? Tanpa sadar kita menjadi corong buat para teroris. Menjadi megafon untuk membangun dan menghidupkan ketakutan kita itu. Apa karena horor lebih mudah dikenang dan lebih sulit lepas dalam ingatan? Bisa jadi. Mungkin karena romantisme sudah terlalu mainstream untuk jadi penanda zaman. @aswan


No comments:

Post a Comment