Sunday, February 8, 2015
Cicil atau Tunai?
PERJALANAN hidup saya lebih sering menggiring pada opsi pertama: cicil. Kalau mau tunai, sampai tua rasanya saya tidak akan bisa punya rumah. Ngontrak melulu. Berapa gaji PNS? Kalo mau korupsi atau nyambi pekerjaan lain yang nyrempet-nyrempet gitu, mungkin bisa. Tapi untuk orang yang mencoba hidup baik-baik dalam menjalankan fungsi sebagai abdi negara seperti saya (halah!), itu luar biasa beratnya. "Bagaimana saya bisa menjamin kalau bulan depan ada penghasilan untuk bayar cicilan? Gaji PNS kan segitu saja?!" kata adik saya yang lebih memilih untuk membayar tunai. Hmmm... ada benarnya juga sih. Dia lebih suka menabung lalu bug, uang segepok ditukar dengan barang. Eh tapi saya pernah menemukan tipe PNS yang justru merasa tertantang dengan cicilan (baca: utang). Itu yang memotivasi dia untuk mencari lebih banyak uang setiap bulan. Dan saya belum termasuk tipe orang seperti itu. Tolong dicatat yaa: "belum" bukan berarti "tidak". I'm working on it! :) @aswan
Labels:
style
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment