Sunday, May 18, 2014

Sebut Saja Keberuntungan

BELUM terlalu siang. Hari itu Sabtu. Satu SMS masuk: Lagi ngapain? Tanya si pengirim. Saya jawab jujur saja: Lagi menatap isi dompet yang pergi tanpa kabar. Kembali kagak. Apalagi ngarep mereka pulang. Dia menjawab dengan he-he-he-he. Saya menerima SMS balasannya sambil meringis. Coz this based on true sorry lho?! Bukan bermaksud tidak bersyukur, cuma kadang pengen saja rasakan sebulan (setahun, atau selamanya juga boleh) tidak punya masalah dengan isi dompet. Para miliarder itu cara dapat duitnya gimana ya? Rajin dan pekerja keras?! Ah tidak juga. Penyapu jalan di depan sekolah anak saya rajinnya minta ampun. Pedagang keliling yang selalu melintas depan rumah, kurang kerja keras apa lagi mereka? Mungkin rejeki lebih merupakan nasib baik. Atau sebut saja keberuntungan. @aswan

No comments:

Post a Comment