Saturday, December 31, 2016

Untuk Janji Kedua


SEORANG ibu yang berjuang menjadi perempuan bahagia. Seorang anak yang menyimpan amarah kepada kedua orang tuanya, terkhusus sang ibunya. Mengapa hidup yang seharusnya berjalan maju tapi berubah seperti berjalan mundur dan menyeret semua ingatan yang lama ditutupi? Kasih tak sampai dan janji seorang pecinta, bersengkarut dengan pencarian seorang anak yang harus memasuki lorong waktu masa lalu ibunya. Film Surat dari Praha menata semua kesedihan itu menjadi gambar dan suara kesunyian yang indah.

Wednesday, December 28, 2016

(Fun with) Firecracker

We live in a culture where we’re bombarded with so much noise and so much insecurity. 
–Lisa Ling

MAYBE just in my town. You can hear firecracker even in every celebration. Any kind celebration. Town anniversary. On our Independent Day. Eid ul-Fitr and Eid ul-Adha festival. And of course when we welcome a new year. Muslim is majority in this town but you still can hear firecracker on Christmas night. I don’t know who they are, what they think when make some noise almost all day and night. But I’m sure, they hate silence. In China tradition, firecracker are used to dissipate the evil spirit. In my town, it has a 'new' function: as a sign that we are in a happy mode. Although I’m afraid everyone enjoy that noises. @aswan 

Friday, December 23, 2016

Jenius Ala Athena



KETIKA nama Athena Kuno (Yunani) disebut, siapa yang terlintas di benak kita? Socrates, Plato, Aristoteles? Bagaimana dengan nama-nama ini: Phidias, Thucydides, Hippodamus, Diogenes, atau Aspasia? Itu nama-nama asing (setidaknya bagi saya). Saya sendiri baru saja menganal lima nama terakhir itu dari The Geography of Genius karya Eric Weiner (2008). Bagaimana keadaan kota yang 'menghasilkan' orang-orang jenius tadi? Itu hal yang sejak lama membuat saya penasaran.

Sunday, December 11, 2016

TIK vs Makar


MINGGU yang dingin. Entah karena di luar cuaca mendung atau karena saya yang sedikit meriang. Lelah dari Jakarta masih terbawa sampai Kendari. Jadinya suhu ruang pertemuan hotel bintang tiga ini terasa lebih menusuk. Dijadwalkan, saya dan teman-teman dari Teknik Informatika akan mendongeng pukul 10 pagi. Tapi molor sampai sejam. Lumayan, menunggu satu setengah jam bisa diisi dengan menyeruput teh panas. Tiba-tiba terpikir kalau apa yang akan kami dongengkan di panel Pemda ini bisa digunakan untuk melawan demonstrasi hingga makar.

Thursday, December 1, 2016

Wajah Muslim Indonesia

sumber: blog.act.id

SEJUJURNYA judul ini terlalu berat untuk dibebankan pada tulisan yang dapat habis dibaca dalam sekali duduk. Sejak aksi 4 November 2016 lalu yang melibatkan banyak umat Islam, lahir sejumlah label negatif. Apalagi dari media asing. Meski secara tidak langsung disebutkan, tetapi aksi tandingan yang diadakan setelah itu membangun wacana yang memposisikan umat Islam Indonesia itu anti-keberagaman, tidak bisa menerima pluralisme, bahkan yang paling seram, mereka merencanakan makar (untuk mendirikan negara Islam). Menolak NKRI dan anti-Pancasila.