Friday, May 1, 2015

Panggung Satahun Sekali

CERITA tentang buruh selalu ada setiap tanggal 1 Mei. Mereka berkumpul dan datang dari segala penjuru ke ibukota. Sebut saja Jakarta. Jika dirunut ke belakang, tradisi yang kemudian mendunia ini sudah ada sejak 1886. Tetapi bukan itu masalah. Saya melihat May Day yang biasa disebut sebagai Hari Buruh Internasional ini seperti 'panggung'. Buruh butuh itu. Tempat mereka datang, berkumpul, dan bernyanyi. Suara buruh hanya bertahan sampai besok, ketika koran mengabarkan tuntutan mereka. Setelah itu hilang ditelan kesibukan masing-masing. Kesibukan buruh. Kesibukan perusahaan. Kesibukan pemerintah. Kesibukan agenda media yang terus melompat-lompat. Senja 1 Mei seperti janji yang mengingatkan buruh untuk datang, bertamu, dan bernyanyi lagi. Mereka akan kembali nyayikan 'lagu' yang sama tahun depan. May Day itu ritual buruh, bukan tuntutan. @aswan

No comments:

Post a Comment