TAHU sendiri kan politik? Kalau sudah tidak dibutuhkan, Anda akan ditinggal. Begitu juga dengan pers. Ini cerita yang dimuat harian Kompas 14 April 2015, tentang presiden yang tidak hadir pada peringatan Hari Pers Nasional di Batam 9 Februari. Ada yang senang karena ini pertanda bahwa pers Indonesia itu 'independen', tidak terkooptasi oleh kekuasaan. (Uhuk!) Tapi ada juga yang menggerutu. Seolah presiden tidak butuh pers. Padahal waktu nyalon, mereka begitu membuka pintu. Media Darling gitu. Tiada hari tanpa liputan media dan selalu yang baik-baiknya saja. Media butuh politisi sebagai 'jualan', politisi juga butuh media sebagai 'panggung' untuk bisa bilang: "Hei, ini Aku!" Jadi mengapa harus linglung kalau dulu darling sekarang berpaling. Nanti juga mereka datang, kalau mau nampang. @aswan
No comments:
Post a Comment