Thursday, June 5, 2014
Penembakan di Benubenua
HUJAN deras turun saat mobil kami melintas lapangan Benubenua Kendari, Rabu pagi di awal Juni. "Tahun 65, ada pertandingan bola di sini," kata ayah kepada saya sambil menunjuk lapangan itu. Dia mengisahkan, kesebelasan dari Baubau bertanding melawan Kendari. Sesaat kemudian, sedikitnya dua suara tembakan meletus. Pemain bubar. Penonton apalagi. Beberapa pemain lari bersembunyi ke rumah warga. Di sana mereka mengganti pakaian, lalu keluar rumah membaur seperti warga biasa. Gubernur Sulawesi Tenggara Laode Hadi ikut menonton. Sebrutal itu? Meski ada gubernur? Dia bilang, begitulah kondisi era 65an. Beberapa orang miliki senjata api. Selain tentara, para mantan pemberontak DI-TII juga punya. Hufff.. rasanya tidak mudah lewati hidup seperti yang ayah saya pernah jalani. @aswan
Labels:
life
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment