GAGAL saat mengejar sesuatu yang dianggap dapat mendatangkan rezeki? Pernah kan?! Tapi pernah tidak Anda menghitung mana yang lebih sering terjadi: rezeki diperoleh karena dikejar atau rezeki yang datang sendiri? Saya sih lebih sering bertemu dengan rezeki yang datang sendiri. Mungkin Tuhan sudah melihat saya kelalahan mengejar rezeki X, karena itu Ia memberi saya rezeki Y sebagai bonus atau apalah namanya. Mengejar rezeki rasanya seperti memburu ayam kampung yang lepas di hutan tanpa alat bantu. Ini ayam benaran lho ya, bukan 'ayam' (dalam tanda petik). Ini memang subyektif. Untuk membuktikan asumsi ini berpeluang menjadi obyektif, menjadi penting untuk saya tulis. Siapa tahu bukan saya saja yang hidup seperti ini? Atau setidaknya jika ada yang merasa berburu rezeki seperti mengejar ayam kampung di hutan liar, yakinlah bahwa Anda tidak sendiri. Kita senasib. Oke sip?! ;) @aswan
No comments:
Post a Comment