Friday, April 29, 2016

Sains itu Fiksi?


ADA saat saya merasa batas antara sains dan fiksi itu begitu tipis. Selalu ada terselip fantasi di setiap penjelasan ilmiah. Misal, ilmuwan mana yang pernah bertemu dinosaurus dan ragam jenisnya? Bagaimana mereka bisa buat penggambaran sedetail itu? Bayangkan jika mereka tidak pernah bertemu kuda dan zebra. Dengan berbekal kerangka keduanya yang serupa, yang ditemukan saat ekskavasi, akankah para ilmuwan tersebut menggambarkan hewan tersebut dengan cara yang berbeda? Sekarang pun saya baru tahu kalau kata "cyberspace" (yang kemudian menjadi konsep ilmiah itu) diambil dari fiksi yg dipetik dari novel Neuromancer karya William Gibson (1984) ini. Hampir satu dekade sebelum dunia mengenal internet. Mungkin sains adalah imajinasi yang masuk akal. @aswan

Saturday, April 23, 2016

Kasih Tak Sampai

aswan zanynu (c) 2016

BELUM semua kisah dalam buku ini sempat saya baca. Maklum (sok) sibuk. Tapi tidak bisa saya pungkiri, Linda adalah jurnalis perempuan yang tulisannya paling saya nikmati. Cara bertutur dgn gaya naratifnya sangat pas dengan otak saya (yang pas-pasan). Meski bercita rasa cerpen, saya rasa tulisannya ini diangkat dari reportase yang dia lakukan. "Kenangan Punne" adalah kisah yg jadi favorit saya dlm buku ini. Hampir semua elemen naratif dipenuhinya: Cerita ttg sepasang aktivis mahasiswa yang harus berpisah karena gejolak politik di Thailand thn 1973. Kenapa ya, cerita bertema kasih tak sampai spt tak ada habisnya? Mulai dari Cleopatra VII, Roro Jongrang, Romeo dan Juliet, sampai AADC. Hehehe... @aswan


Thursday, April 14, 2016

Teman Cerita (Kutukan)

SORE di Stasiun Pondok Cina. "Hai Bang, masih kenal saya?"
     Aku tersenyum dan berdiri dari tempat duduk, "Arif kan?" Kami bersalaman. "Ayo duduk sini, sambil nunggu ada kereta yang lengang," kataku sampil menunjukkan sisi bangku yang kosong di peron.
     "Iya Bang. Saya Arif yang bulan lalu itu ketemu Mas di sini. Wah kita jodoh rupanya," dia senyumnya begitu lebar. Nyaris seperti kepingin tertawa senang.
     "Stop. Kok jodoh?! Saya sukanya sama perempuan yaa Rif. Bukan laki."
     "Hehehe... Bang Aswan ini. Maksudnya kita masih dipertemukan. Gitu lho."
     "Nah kalo gitu, oke. Hehehe..." Aku penasaran dengan kehidupannya sebulan setelah putus. Eh tepatnya diputuskan oleh pacaranya. Bulan lalu terlihat sekali dia seperti orang yang sedang niat bunuh diri. "Kamu sudah punya pacar baru?"