Monday, April 2, 2018

Fajar Film di Bulan Film



AKHIR Maret dan awal April kembali menjadi saat bagi saya untuk bisa berbagi dongeng tentang film. Hari Film Nasional jatuh tanggal 30 Maret. Senang bisa bicara film di rentang hari itu. Ada dua momen yang seru. Setidaknya bagi saya, entah dengan mereka yang mendengarkan ocehan saya. Atau gini deh, anggap saja mereka juga ikut merasakan keseruannya. Jadi saya tidak sok asyik sendiri. Hehehe.... Biar enak nih nulisnya. Deal yaa?! Yuk, lanjut!

Wednesday, January 3, 2018

Islam yang Jenaka



SELEPAS shalat, seorang jamaah langsung berdiri. Dia ditanya, Kenapa kau tak berdoa? "Yang lama saja belum qabul, cammana tambah lagi?!" Tawa hadirin pecah. Katanya berdoa jangan terlalu detail, seperti: "Yaa Allah, ini ada tanah mau kujual, 25 kali 75 meter. Sebelah kiri berbatasan dengan Pak RT. Sebelah kanan berbatasan dengan Pak Kepala BKD. Harga masih net, yaa Allah." Atau jangan terlalu umum, "Yaa Allah, sebenarnya banyak yang kumintakan kepada-Mu. Tapi rasanya tak pula kusebutkan satu per satu karena kuyakin Kau tahu yang kumau."

Sunday, September 3, 2017

Terpilih Karena Melawan


ADA yang kenal Virgiawan Listanto? Mungkin sangat sedikit yang tahu kalau itu nama Iwan Fals. Album pertama ia rilis tahun 1975. Sampai 2015 Iwan masih berkarya. Ada 45 album yang sudah dibuat. Satu album setara dengan satu kaset yang isinya terdiri dari sekitar 10 lagu. Belum lagi lebih dari 70 lagunya yang tidak beredar. Mungkin pihak rekaman khawatir dengan risiko merilis lagu bernada protes. Iwan Fals memiliki gaya yang khas, lugas tapi puitis. Lagunya bertema kritik sosial dan cinta ala laki-laki. Tidak cengeng saat patah hati. Tidak memohon cinta saat jatuh hati. Lagu "Mata Indah Bola Pingpong" adalah contohnya. Iwan bahkan mampu menggubah lirik yang berisi godaan pada perempuan pujaan dengan kritik sosial (seperti dalam lagu "Pesawat Tempurku").

Di edisi 29 April 2002, Iwan Fals tampil di sampul majalah TIME ASIA. Selain dia, hanya ada 6 orang Indonesia yang pernah menjadi sampul majalah bergengsi ini: Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo. Bahkan Megawati tidak lirik oleh TIME (padalah ia presiden juga). Mengapa Iwan yang dipilih sebagai "Pahlawan Asia"? Iwan Fals dinilai konsisten melawan kediktatoran (Soeharto). Sebenarnya lebih dari itu, Iwan melawan ketidakadilan dan penindasan. Ini begitu terasa di lagu "Kesaksian" yang ditulisnya: "...Orang-orang harus dibangunkan, aku bernyanyi menjadi saksi. Kenyataan harus dikabarkan, aku bernyayi menjadi saksi. Lagu ini jeritan jiwa. Hidup bersama, harus dijaga. Lagu ini harapan sukma. Hidup yang layak, harus dibela."

Tanggal 3 September ini Iwan Fals berulang tahun. Ia lahir di Jakarta tahun 1961. Sampai sekarang masih terus pada janjinya untuk hanya berpihak pada rakyat. Tidak seperti penyanyi atau kelompok musik lain, Iwan tak pernah mau menjadi pendukung partai atau tokoh politik. @tag4r @aswan

Monday, August 7, 2017

I'm Feeling Lucky


PAGI ini ada kejutan kecil. Saat terkoneksi dengan internet, aplikasi musik Spotify di laptop saya menampilkan "Discover Weekly", sebuah chart komposisi musik yang (katanya) khusus buat saya. Yakin?! Iya, yakinlah, lha nama saya disebut: Made for Aswan. Hehehe... Maaf kalau rasa dikejutkan ini terdengar norak. Mungkin karena saya merasa musik itu personal. Sangat personal. Jadi cepat melting begitu tahu ada yang bela-belain buat playlist untuk saya, apalagi mengklaim kalau itu spesial. Dan terdengar meyakinkan saat saxophonist Kim Waters membuka playlist dengan bawakan komposisi Love's Theme. Di satu sisi senang sih bisa nikmati gaya soul jazz, di sisi lain saya juga punya ketakutan tersendiri karena merasa dimata-matai oleh internet. Eh bukan saya saja ding, kita semua sedang dimata-matai oleh internet. Maaf yaa, pake ngajak. Tapi benar kok. Ceritanya begini:

Tuesday, August 1, 2017

Soekarno Anti-Beatles*


SORE itu saya lagi jatuh cinta sama buku kumpulan lagu The Beatles. Hampir tiap ke toko buku G, raknya saya lewati. Lirik sebentar, lalu pergi. Entah, hari itu daya tariknya lebih dari biasanya. Mungkin benar, kadang cinta butuh waktu yang tepat. Hehehe.. Setelah mengambil buku The Beatles tadi, seperti biasa, saya selalu menyempatkan diri menengok kumpulan buku biografi dan sejarah. Ada satu buku tentang Bung Karno yang terpajang sendiri. Begitu coba melihat beberapa bagian isinya, saya terkejut: Bung Karno membenci The Beatles?!

Wednesday, July 19, 2017

Post-Truth: Kontestasi dan Horor*




*) Pendapat dua ahli dalam tulisan ini dikemukakan dalam konferensi internasional bertajuk “Communication Governance and Research: Post-Truth Era”, di Fisip Universitas Indonesia, Depok (11 Juli 2017). Untuk tidak mencampuradukkan antara pendapat mereka dan diskusi yang saya bangun, pendapat mereka diletakkan dalam paragraf yang terpisah dengan komentar saya.



KAMUS Oxford telah memberikan gelar “the word of 2016” pada frase post-truth karena dipandang cukup mewakili apa yang telah terjadi sepanjang tahun 2016. “Post-truth” adalah kata sifat yang berarti keadaan di mana daya tarik emosional dan keyakinan personal lebih mempengaruhi pembentukan opini publik daripada fakta-fakta obyektif. Berdasarkan keterangan editornya, jumlah penggunaan istilah tersebut di tahun 2016 meningkat 2000 persen bila dibandingkan 2015. Sebagian besar penggunaan istilah post-truth merujuk pada dua momen politik paling berpengaruh di tahun 2016: keluarnya Inggris Raya dari Uni Eropa (Brexit) dan terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat.

Saturday, July 1, 2017

cinta dan Cinta


PERCAKAPAN kami menyeruak begitu saja. Tanpa sekat. Tidak ada sapaan "Pak" atau "Ibu". Sebut nama ringkas, sapaan, bahkan ejekan saat sekolah. Group Whatsapp SMA tempat saya sekolah dulu jadi begitu riuh. Cerita dengan topik random berseliweran. Tidak terkecuali soal asmara. Ada beberapa yang membongkar satu-satu skandal masa lalu. Ada juga beberapa yang dengan takzimnya mengingatkan kami untuk ingat umur, ingat uban. Hehehe... Sampai ada yang berkomentar: "Memangnya ada hal yang lebih utama dari Cinta?" Sesaat group hening. Mungkin mereka tidak sangka ada yang akan berkomentar seperti itu. Tapi saya sendiri sepakat. Seperti biasa, tentu dengan argumentasi sok tahu ala Aswan.